Desain Instruksional


DESAIN INSTRUKSIONAL





Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Untuk Melakukan Presentasi
Dalam Mata Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan


DI SUSUN OLEH :
1.      DESI GUSDARTI                                        NIM : P2A119012
2.      RINALDY PUTRA UTAMA                     NIM : P2A119013
3.      M. RASYID RIDHO                                                NIM : P2A119021


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JAMBI
PASCASARJANA PROGRAM STUDI MEGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2019





KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Desain Instruksional” pada mata kuliah “Landasan Teknologi Pendidikan”  dengan tepat pada waktunya. Shalawat diiringi salam semoga selalu tercurahkan bagi teladan kita nabi Muhammad SAW semoga kelak kita mendapat syafaat beliau di yaumil akhir,aamiin aamiin ya rabbal’alamiin.

Dalam pembuatan makalah ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu yang telah membimbing sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah yang penulis sajikan ini bermanfaat bagi penulis dan mahasiswa pascasarjana megister teknologi pendidikan tahun 2019 khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu saran, motivasi dan kritik yang membangun dari para pembaca selalu penulis harapkan.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatu


                                                                                    Jambi,  16 September 2019
                                                                                               

Penulis






DAFTAR ISI

 HALAMAN
JUDUL MAKALAH .....................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................
1.1.Latar belakang ..........................................................................................................
1.2. Rumusan masalah ....................................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................
2.1. Pengertian Desain Instruksional ..............................................................................
2.2. Model-model desain pembelajaran ..........................................................................
2.2.1. Research and development (R & D) versi Dick and Carey ...........................
2.2.2. Model Jelord E. Kemp ...................................................................................
2.2.3. Model ADDIE ...............................................................................................
BAB III PENUTUP .......................................................................................................
3.1. Kesimpulan ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................

i
ii
iii
1
1
2
2
3
3
4
4
6
7
11
11
13








BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar belakang
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang dan berlangsung sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi seseorang dengan lingkungannya, oleh sebab itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang tersebut telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Tugas seorang perancang instruksional adalah menciptakan sesuatu yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang untuk belajar tentang topik tertentu atau mengembangkan atau meningkatkan seperangkat keterampilan, atau untuk mendorong usia pelajar untuk melakukan studi lebih lanjut (Abbie H. brown : 2016). "Sesuatu" yang diciptakan dapat dalam berbagai bentuk, seperti, presentasi multimedia, kurikulum untuk studi satu tahun,computer perangkat lunak, demonstrasi langsung, atau buklet persiapan ujian, modul dan sebagainya. Daftarnya hamper tak ada habisnya Namun, segala sesuatu yang diciptakan oleh perancang pengajaran memiliki kesamaan dengan semua desain pengajaran lainnya: Perancang telah mengidentifikasi kebutuhan akan instruksi dan, memutuskan metode untuk menyampaikan instruksi itu serta teknik penilaian yang akan digunakan.
Dalam dunia pendidikan peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal, untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Guru merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas terlaksananya pembelajaran dikelas karena gurulah yang terjun langsung dan berhadapan dengan peserta didik dikelas. (Farchayatin ulya;2016)
Salah satu tugas guru adalah membuat peserta didik mau belajar. Dalam kegiatan belajar guru memiliki tugas untuk menciptakan sesuatu yang memungkinkan seseorang atau kelompok orang untuk belajar tetang topic tertentu atau mengembangkan dan meningkatkan keterampilan  membuat, memilih dan merancang bahan ajar yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, oleh karena itu seorang guru hendaknya terampil dalam membuat desain instruksional/desain pembelajaran bagi para peserta didiknya agar menarik minat belajar para peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan belajar menjadi lebih berkualitas.

1.2.       Rumusan masalah
Berdasarkan  latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa itu desain instruksional?
2.      Apa yang dimaksud dengan model desain/pengembangan instruksional?

1.3.       Tujuan penelitian
Bedasarkan rumusan masalah diatas maka diperoleh tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui tentang desain instruksional
2.      Untuk mengetahui model-model desain instruksional



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.        Pengertian Desain Instruksional
Desain adalah suatu upaya untuk membelajarkan peserta didik (M Mutohirin:2015) Instruksional adalah suatu rangkaian kegiatan yang terencana untuk menghasilkan suatu perubahan perilaku seperti yang diharapkan secara tetap pada peserta didik (Alwi suparman dalam M. Mutohirin : 2015)
Menurut University of Michigan dalam Abbie H. Brown : 2016 membagi desain instruksional kedalam 4 pengertian sebagai berikut :
a.       Desain instruksional sebagai proses adalah pengembangan sistematis menggunakan spesifikasi instruksional teori belajar dan pengajaran untuk memastikan kualitas pengajaran. Itu adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan sasaran pembelajaran serta pengembangan penyampaian system untuk memenuhi kebutuhan tersebut
b.      Desain instruksional sebagai disiplin adalah cabang ilmu yang berkaitan dengan penelitian dan teori tentang strategi pengajaran dan proses untuk mengembangkan dan mengimplementasikannya
c.       Desain instruksional sebagai ilmu adalah ilmu untuk menciptakan spesifikasi rinci untuk pengembangan implementasi, evaluasi dan pemeliharaan yang memfasilitasi satuan materi pelajaran
d.      Desain instruksional sebagai kenyataan dapat dimulai pada titik manapun dalam proses desain. Sebuah ide dikembangkan untuk memberikan inti dari situasi pengajaran. Pada saat keseluruhan proses selesai, desainer melihat kebelakang dan dia memeriksa untuk melihat bahwa semua bagian sains telah diperhitungkan, kemudian seluruh proses ditulis secara sistematis
Jadi dengan demikian desain instruksional adalah rangkaian kegiatan mengatur/merancang  pengembangan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan teruji guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, efisien  dan berkualitas




2.2.       Model-model desain pembelajaran

2.2.1.  Research and development (R & D) versi Dick and Carey
Model Dick and Carey adalah model desain instruksional yang dikembangkan oleh Walter Dick, Low Carey dan James O carey. Model ini adalah salah satu dari model procedural, yaitu model yang menyarankan agar penerapan prinsip desain instruksional disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus ditempuh secara berurutan. Model Dick and Carey tertuang dalam bukunya Systematic Design of Instruction edisi 6 tahun 2005. Perancang instrucsional menurut system pendekatan model Dick and Carey terdapat beberapa komponen yang akan dilewati didalam proses pengembangan dan perencanaan tersebut.
Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah dimana setiap langkah memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuannya secara jelas sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempel;ajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model Dick and Carey menunjukkan hubungan yang sangat jelas dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan langkah yang lainnya. Dengan kata lain system yang terdapat pada Dick and Carey sangat ringkas namun isinya padat dan jelas dari satu urutan menuju urutan berikutnya.
Langkah –langkah desain pembelajaran menurut Dick and Carey adalah sebagai berikut :
a.         Mengidentifikasi tujuan umum
b.        Melaksanakan analisis pembelajaran
c.         Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
d.        Merumuskan tujuan performansi
e.         Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
f.         Mengembangkan strategi pembelajaran
g.        Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
h.        Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
i.          Merevisi bahan pembelajaran
j.          Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif




 






























Model Dick dan Carey dirancang untuk menekankan pentingnya memeriksa dan menyempurnakan instruksi dan memberikan panduan untuk melakukan perbaikan (Dick, Carey,& Carey, dalam Abbie H. Brown 2016).

2.2.2.  Model Jelord E. Kemp
Kemp mengembangkan desain instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model Kemp memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran. Model ini juga mengarahkan pengembang desain instruksional melihat karakteristik para siswa serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat.
Adapun langkah-langkah model J. E. Kemp adalah sebagai berikut :
a.       Menentukan tujuan instruksional umum atau kompetensi dasar
Yaitu tujuan umum yang ingin dicapai dalam mengajarkan masing-masing pokok bahasan
b.      Membuat analisis tentang karakteristik siswa
Analisis ini diperlukan untuk mengetahui apakah latar belakang pendidikan dan social budaya siswa memungkinkan untuk mengikuti program serta langkah-langkah apa yang perlu diambil
c.       Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional dan terukur
Dengan demikian siswa akan tahu apa yang harus mereka kerjakan, bagaimana mengerjakannya dan apa ukurannya bahwa ia telah berhasil. Bagi guru rumusan itu akan sangat berguna dalam menyususn tes kemampuan/keberhasilan serta pemilihan materi/bahan belajar yang sesuai
d.      Menentukan materi/bahan ajar
Dalam menentukan materi/bahan ajar haruslah sesuai dengan tujuan instruksional khusus (indicator) yang telah dirumuskan. Masalah yang sering dihadapi guru-guru adalah begitu banyaknya materi pelajaran yang harus diajarkan dengan waktu yang terbatas. Demikian juga timbul kesulitan dalam mengorganisasikan materi/bahan ajar yang akan disajikan kepada para siswa. Dalam hal ini diperlukan ketepatan guru dalam memilih dan memilah sumber belajar, materi, media dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan
e.       Menetapkan tes awal (pressesment)
Ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa dalam memenuhi prasyarat belajar yang dituntut untuk mengikuti program pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian guru dapat memilih dan menyajikan materi yang diperlukan tanpa harus menyajikan yang tidak perlu sehingga siswa tidak menjadi bosan.
f.       Menentukan strategi belajar mengajar, media dan sumber belajar
Kriteria umum untuk pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus (indicator) tersebut, adalah efisiensi, keefektifan, ekonomis, kepraktisan melalui suatu analisis alternative
g.      Mengordinasikan sarana penunjang yang diperlukan
Sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan tenaga
h.      Mengadakan evaluasi
Evaluasi ini sangat perlu untuk mengontrol dan mengkaji keberhasilan program secara keseluruhan yaitu siswa, program pembelajaran, alat evaluasi (tes) dan metode atau strategi yang digunakan
Semua komponen diatas saling berhubungan satu dengan yang lainnya, bi;la adanya perubahan atau data yang bertentangan pada salah satu komponen mengakibatkan pengaruh pada komponen lainnya. Dalam lingkungan model Kemp menunjukkan kemungkinan revisi tiap komponen bila diperlukan. Revisi dilakukan dengan data pada komponen sebelumnya. Berbeda dengan pendekatan system dalam pembelajaran ini bias dimulai dari mana saja, jadi perencanaan desain boleh dimulai dengan merencanakan pokok bahasan lebih dahulu, atau mungkin dengan evaluasi. Komponen mana yang didahulukan atau diprioritaskan bergantung kepada data apa yang sudah siap, tersedia, situasi dan kondisi sekolah atau bergantung pada pembuat erencanaan itu sendiri.

2.2.3.  Model ADDIE
Desain pembelajaran model ADDIE adalah salah satu proses pembelajaran yang bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif,dinamis dan efisien. Model ADDIE (Analysis Design Development Implementasion Evaluations) berawal dari konsep model desain instruksional dan teori untuk angkatan darat AS pada tahun 1950. Kemudian pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh florida state University untuk digunakan pada semua Angkatan Bersenjata AS.
Praktisi pendidikan membuat beberapa revisi dan dipertengahan tahun 1980-an muncullah model yang lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini kemudian dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti strategi dan metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Model ADDIE dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan.
Tahapan pengembangan model ADDIE

Revision
 
 

                                                                                   



Implement
 
Evaluation
 
 






                                                                                                           

Skema desain pembelajaran model ADDIE membentuk siklus yang terdiri dari 5 tahapan yang terdiri dari : Analisis (analysis), desain (Design), pengembangan (Development), implementasi (implementation) serta evaluasi (evaluation)
1.      Analisis (Analysis)
Desain tahap analisis berfokus pada target audience. Pada tahap analisis, dilakukan pendefenisian permasalahan instruksional, tujuan instruksional, sasaran pembelajaran serta dilakukan identifikasi lingkungan pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Tahap analisis umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan berikut :
a.         Bagaimana latar belakang dari keseluruhan peserta didik seperti usia, pengalaman masa lalu, tingkat pengetahuan, minat, latar belakang budaya dll?
b.        Apa yang siswa butuhkan utnuk menyelesaikan pada akhir program pembelajaran  atau apa kebutuhan siswa?
c.         Apa yang diinginkan siswa dari hasil pembelajaran/ apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku dll?
d.        Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereka cukup/ aspek apa yang perlu ditambahkan, diklarifikasi dan diperbaiki?
e.         Apa focus tujuan instruksional/
f.         Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Ap jenis lingkungan belajar yang lebih disukai?
g.        Apakah sumber daya baik teknis maupun dukungan sudah mencukupi?

2.        Desain (Design)
Tahap desain terkait dengan penentuan sasaran, instrument penilaian, latihan konten dan analisis yang terkait materi pembelajaran, rencana, pembelajaran dan pemilihan media. Fase desain dilakukan secara sistematis dan spesifik. Dalam tahap desain yang ditanyakan adalah :
a.       Sumber media yang akan digunakan seperti audio, video dan grafis. Apakah sumber tersebut dari pihak ketiga atau siswa membuat sendiri?
b.      Berbagai sumber dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran. Apa sumber cukup tersedia untuk menyelesaikan pembelajaran?
c.       Tingkat dan jenis kegiatan yang akan dihasilkan nselama pembelajaran. Apakah terjadi kolaboratif,  interaktif atau individu?
d.      Apa pendekatan atau cara apa yang diterapkan pada pembelajaran?
e.       Berapa banyak waktu yang akan diberikan untuk setiap tugas dan bagaimana pembelajaran yang akan dilaksanakan (per pelajaran, bab, modul dan lain-lain)?
f.       Apa saja keterampilan kognitif yang ditentukan bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran?
g.      Apakah guru memiliki cara untuk menentukan nilai-nilai yang telah dicapai oleh siswa? Apa metode untk menentukan kompetensi yang diinginkan oleh siswa?
h.      Bagaimana mekanisme yang telah dirancang untuk mendapatkan umpan balik pada bahan ajar?
i.        Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran sehingga menarik minat siswa?

3.        Pengembangan (Development)
Dalam tahap pengembangan dilakukan pembuatan dan penggabungan konten yang sudah dirancang pada tahapan desain. Pada fase ini dibuat story board penulisan konten dan perancangan grafis yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
a.       Apakah membuat bahan ajar sesuai jadwal?
b.      Apakah ada tim kerja di beberapa siswa? Apakah ada anggota yang bekerja secara efektif dalam sebuah tim?
c.       Apakah siswa berkontribusi sesuai kapasitasnya?
d.      Apakah bahan yang dihasilkan dimaksudkan untuk tugas siswa?

4.        Implementasi (Implementation)
Fase ini dibuat prosedur untuk pelatihan bagi pelatihnya/fasilitator. Pelatihan bagi fasilitator meliputi materi kurikulum, hasil pembelajaran yang diharapkan, metode penyampaian dan prosedur pengujian.
Beberapa contoh implementasi yang dapat ditentukan :
a.       Apa tanggapan emosional yang diberikan oleh gurudan siswa selama pembelajaran? Apakah mereka benar-benar tertarik, bersemangat, kritis atau bertahan?
b.      Bagaimana menangani setiap kesalahan yang mungkin terjadi selama pembelajaran. Apa reaksi guru ketika kegiatan untuk siswatidak berjalan seperti yang direncanakan?
c.       Ketika masalah teknis dan lainnya muncul apakah guru memiliki strategi cadangan?
d.      Apakah implementasi utnuk skala kecil atau skala besar?
e.       Ketika kelompok siswa mendapatkan materi, apakah mereka bias bekerja secara mandiri atau butuh bimbingan?

5.        Evaluasi (Evaluation)
Setiap tahap proses ADDIE melibatkan tahap evaluasi formatif, ini merupakan komponen penting dari proses ADDIE. Evaluasi dilakukan selama tahap implementasi dengan bantuan instruktur dan siswa. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan untuk perbaikan pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi harus memastikan apakah masalah yang relevan dengan program pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang diinginkan terpenuhi.

BAB III
PENUTUP

3.1.        Kesimpulan

1.      Jadi dengan demikian desain instruksional adalah rangkaian kegiatan mengatur/merancang  pengembangan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan teruji guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, efisien  dan berkualitas.

2.      Model-model desain pembelajaran, antara lain :
a.       Research and development (R & D) versi Dick and Carey
Model ini adalah salah satu dari model procedural, yaitu model yang menyarankan agar penerapan prinsip desain instruksional disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus ditempuh secara berurutan.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
v  Mengidentifikasi tujuan umum
v  Melaksanakan analisis pembelajaran
v  Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
v  Merumuskan tujuan performansi
v  Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
v  Mengembangkan strategi pembelajaran
v  Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
v  Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
v  Merevisi bahan pembelajaran
v  Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif

b.      Model Jelord E. Kemp
Model Kemp memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran. Model ini juga mengarahkan pengembang desain instruksional melihat karakteristik para siswa serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat.
Adapun langkah-langkah model J. E. Kemp adalah sebagai berikut :
v  Menentukan tujuan instruksional umum atau kompetensi dasar
v  Membuat analisis tentang karakteristik siswa
v  Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional dan terukur
v  Menentukan materi/bahan ajar
v  Menetapkan tes awal (pressesment)
v  Menentukan strategi belajar mengajar, media dan sumber belajar
v  Mengordinasikan sarana penunjang yang diperlukan
v  Mengadakan evaluasi

c.       Model ADDIE
Model ADDIE (Analysis Design Development Implementasion Evaluations). Desain pembelajaran model ADDIE adalah salah satu proses pembelajaran yang bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif,dinamis dan efisien.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran ADDIE adalah sebagai berikut :
v  Analisis (Analysis)
v  Desain (Design)
v  Pengembangan (Development)
v  Implementasi (Implementation)
v  Evaluasi (Evaluation)















DAFTAR PUSTAKA


 Zulrahmat T. Toha. 2014 “Instructional Design” (online). https;//www.academia.edu/4070572/instructional_Design_reflexion_and_revisi_Approach_model
Fachryatin Ulya. 2016 “ pengembangan kurikulum (online) http://blog.unnes.ac.id/pengembangankurikulum/2016/11/09/desain-instruksional/
Admin. 2013 “Model-model Desain Instruksional” (online). http://in1001.blogspot.com/2013/09/model-model_desain_instruksional.html?m=1
Rusdi Andi. 2008. “Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran” (online) https://anrusmath.wordpress.com/2008/08/16/pengembang
Thompson, Penny. (2018). Teknologi Pendidikan. Yayasan teknologi pendidikan.
Brown, A. Abbie. (2016). The Essentials of Instructional Design Routledge711 Third Avenue, New York, NY 10017 dan oleh Routledge 2 Park Square, Taman Milton, Abingdon, Oxon OX14 4RN



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Positivisme Logis , Tugas Kelompok

Tutorial Memeriksa & Menghapus kode DTC, Inisialisasi ECU, Reset TP, dan Altitude

Makalah Filsafat : Kritik Karl Raimund Popper terhadap Filsafat Lingkaran Wina