Tutorial Memeriksa & Menghapus kode DTC, Inisialisasi ECU, Reset TP, dan Altitude
Tutorial Memeriksa & Menghapus kode DTC, Inisialisasi ECU, Reset TP, dan Altitude
Permisi oom,
Tuts ini mungkin berguna buat pemilik motor PGM-Fi yang suka otak-atik.
Dibanding ke Bengkel resmi, mending kita belajar reset sendiri.
Oya, tuts ini berlaku buat semua PGM-Fi Step 4 termasuk vario125, scoopy Fi, Beat Fi, Spacy Fi, PCX series, dan CBR series, dan New HSX125 Fi.
__
- Pertama kita harus tau dimana letak socket DLC di motor kita,
contoh pic socket DLC di V125:
Spoiler for :
(socket ini terdapat di balik cover top front/dasi (V125) ato dibalik underseat (BeAt Fi).
Dan letak sensor/socket ECT (engine Coolant Themprature) / EOT (Engine Oil Themprature) untuk reset TP:
Spoiler for :
(sensor ini ada dibawah selang dekat pompa radiator (V125, PCX) atau di sisi kanan lubang buang (BeAt, Spacy, Scoopy))
- Kedua siapkan bahan yang akan kita jadikan sebagai jumper DLC maupun socket ECT/EOT. Bisa dari potongan timah solder atau kabel yang dikupas seperti ini
Spoiler for :
- Perhatikan kedipan MIL (Malfungtion Indicator Lamp) di panel spidometer (lampu bergambar mesin dengan cahaya berwarna kuning)
Spoiler for :
__
A. MEMERIKSA DAN MENGHAPUS KODE DTC
Pada saat kunci kontak diputar ke ON, sistem PGM-Fi dilengkapi dengan sistem self-diagnosis (ditandai dengan kedipan MIL selama beberapa detik, kemudian mati).
Jika keadaan tidak normal/ terjadi kerusakan, maka ECU akan menghidupkan MIL sebagai kode berupa kedipan (DTC) dan menyimpan DTC di dalam memori ECU yang dapat dihapus.
Ada dua macam kedipan MIL, kedipan panjang dan kedipan pendek.
Kedipan panjang berlangsung selama 1,3 detik, kedipan pendek berlangsung selama 0,3 detik.
Satu kedipan panjang adalah ekuivalen dari sepuluh kedipan pendek.
Sebagai contoh, jika 1 kedipan panjang diikuti dengan 2 kedipan pendek, DTC = 12
Jika ECM menyimpan lebih dari satu DTC, MIL akan
memperlihatkannya dengan berkedip dalam urutan dari angka DTC terendah sampai ke angka DTC tertinggi selama berulang-ulang.
Adakalanya beberapa kerusakan/kesalahan/error yang terjadi pada sistem namun tidak ditampilkan pada MIL, dan mesin masih bisa bekerja.
Lho, koq bisa?
Karena Sistem PGM-Fi ini dilengkapi dengan fungsi fail-safe untuk memastikan adanya kemampuan minimum untuk tetap bekerja walaupun ada masalah pada sistem. Kemampuan sistem untuk tetap bekerja dijaga dengan mempergunakan nilai yang telah di diprogram terlebih dahulu pada peta program yang disimulasikan.
Indeks Kode DTC dan Gejala/Fungsi Fail-Safe
Spoiler for :
MEMERIKSA KODE DTC
Adapun langkah-langkah Memeriksa kode DTC yang tersimpan pada ECU :
1. Putar kunci kontak ke OFF.
2. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
3. Putar kunci kontak ke ON.
Baca, catat kedipan MIL dan lihat ke indeks kode DTC.
4. Lanjut ke langkah HAPUS KODE DTC.
MENGHAPUS KODE DTC
Adapun langkah-langkah untuk menghapus kode DTC yang tersimpan pada ECU :
1. Putar kunci kontak ke OFF.
2. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
3. Putar kunci kontak ke ON.
4. Cabut jumper dari DLC.
MIL akan menyala selama kira-kira 5 detik.
Sementara MIL menyala, (dengan cepat) Jumper kembali DLC.
Memori self-diagnosis terhapus jika MIL mati dan mulai berkedip tanda proses berhasil.
5. Kontak OFF
6. Cabut jumper DLC
7. Selesai
Apabila setelah dilakukan langkah penghapusan DTC namun pola DTC masih tetap muncul, berarti terdapat kerusakan permanen pada part yang bersangkutan.
Segera konsultasikan dengan Bengkel Resmi langganan anda.
__
B. INISIALISASI ECU / RESET ECU
Inisialisasi ECU dibutuhkan pada saat kita ganti kenalpot, Air Filter, Pompa bensin, Saringan Bensin, O2 Sensor, ganti/bongpas Injector, semua part didalam Cylinder Head, dan cylinder block, ataupun sekedar iseng
Karena guna dari Inisialisasi ECU ini untuk mereset ECU ke kondisi awal/ mengosongkan memori yang tersimpan didalam ECU. Dengan harapan setelah proses inisialisasi ini, maka ECU dapat belajar dan memahami kondisi mesin, udara, dan karakter lingkungan saat ini.
mirip" kaya reset CPU dikala habis dipake kerja dan proses berat lah!!.
Adapun langkah-langkahnya :
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada, maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
5. Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3 detik.
6. Jika pola berhasil terlihat, maka Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Spoiler for :
Jika tidak berhasil, coba ulangi langkah diatas atau periksa adanya kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU.
__
C. RESET TP (Throttle Position)
Reset TP dibutuhkan sehabis bersih-bersih TB (Throttle Body), ganti Idle Air Screw (setelan langsam), ganti air filter, ataupun lagi-lagi sekedar iseng
Adapun langkah-langkahnya :
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada, maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Lepaskan socket kabel ECT/EOT kemudian di jumper kedua kabelnya (Merah muda/putih – Hijau/jingga).
5. Putar kunci kontak ke ON, MIL seharusnya berkedip (pola penerimaan reset) selama 10 detik.
6. Kemudian dalam waktu kurang dari 10 detik setelah kontak ON, lepaskan kabel jumper di sensor ECT.
Setelah pelepasan kabel jumper ECT, MIL seharusnya mulai berkedip. (pola berhasil), Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Spoiler for :
Jika tidak berhasil, coba ulangi langkah diatas atau periksa adanya kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU.
__
D. SETTING ALTITUDE
Nah, Salah satu kekurangan dari Skutik PGM-Fi Step 4 adalah tidak adanya sensor MAP (Manifold Air Pressure sensor) ato sensor tekanan/kelembaban udara seperti yang terdapat di sistem injeksi pabrikan sebelah.
Guna dari MAP ini adalah untuk mengukur kelembaban udara sekitar dan hasil nya di input ke ECU guna diproses dan dikalkulasi secara otomatis untuk menentukan kadar semprotan injector yang ideal.
Sensor MAP ini berkolaborasi dengan sensor O2 yang terdapat di Exhaust Manifold dalam menciptakan hasil pembakaran yang maksimal tergantung kondisi udara, suhu mesin (sensor EOT/ECT), rpm mesin (sensor CKP) secara realtime.
Karena kelembaban udara (kadar oksigen yang bercampur dengan air) di wilayah dataran rendah pasti berbeda dengan wilayah yang berada di dataran tinggi (perbukitan).
Wilayah dengan kadar kelembaban udara yang tinggi maka ketersediaan oksigen murni lebih tipis/sedikit.
Makanya, jika kita mengendarai motor bertipe karburator/ injeksi tanpa sensor MAP / injeksi dengan settingan altitude mode 1 didaerah pegunungan (diatas 2000mdpl) dipastikan mesin akan brebet (tanda pembakaran terlalu kaya akan bensin).
Next, agar kinerja mesin motor PGM-Fi ideal sesuai dengan tempat tinggal (wilayah) bersangkutan, maka setting Altitude wajib kita lakukan.
Ada 4 Pilihan MODE yang cocok dengan situasi wilayah kita dan yang dijelaskan di bawah ini.
MODE 1: 0 – 2.000 mdpl
MODE 2: 2.000 – 2.500 mdpl
MODE 3: 2.500 – 3.500 mdpl
MODE 4: > 3.500 mdpl
Adapun langkah-langkahnya :
Mode 1 (sama dengan langkah Inisialisasi ECU)
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada, maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
5. Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3 detik.
6. Jika pola berhasil terlihat, maka Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Mode 2/3/4
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada, maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
5. Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, hentakkan handel gas dengan cepat (tutup selama 0,5 detik/buka selama 0,5 detik) Sejumlah sesuai mode yang diinginkan, kemudian tutup dan tahan selama lebih dari 3 detik.
6. Jika pola berhasil terlihat, maka Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Spoiler for :
Jika tidak berhasil, coba ulangi langkah diatas atau periksa adanya kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU.
Demikianlah khutbah dari nubi.
Kurang dan lebihnya nubi mohon maaf karena nubi sekedar berbagi info hasil sharing sama suhu-suhu BeAMOUS yang lain.
Permisi oom,
Tuts ini mungkin berguna buat pemilik motor PGM-Fi yang suka otak-atik.
Dibanding ke Bengkel resmi, mending kita belajar reset sendiri.
Oya, tuts ini berlaku buat semua PGM-Fi Step 4 termasuk vario125, scoopy Fi, Beat Fi, Spacy Fi, PCX series, dan CBR series, dan New HSX125 Fi.
__
- Pertama kita harus tau dimana letak socket DLC di motor kita,
contoh pic socket DLC di V125:
Spoiler for :
(socket ini terdapat di balik cover top front/dasi (V125) ato dibalik underseat (BeAt Fi).
Dan letak sensor/socket ECT (engine Coolant Themprature) / EOT (Engine Oil Themprature) untuk reset TP:
Spoiler for :
(sensor ini ada dibawah selang dekat pompa radiator (V125, PCX) atau di sisi kanan lubang buang (BeAt, Spacy, Scoopy))
- Kedua siapkan bahan yang akan kita jadikan sebagai jumper DLC maupun socket ECT/EOT. Bisa dari potongan timah solder atau kabel yang dikupas seperti ini
Spoiler for :
- Perhatikan kedipan MIL (Malfungtion Indicator Lamp) di panel spidometer (lampu bergambar mesin dengan cahaya berwarna kuning)
Spoiler for :
__
A. MEMERIKSA DAN MENGHAPUS KODE DTC
Pada saat kunci kontak diputar ke ON, sistem PGM-Fi dilengkapi dengan sistem self-diagnosis (ditandai dengan kedipan MIL selama beberapa detik, kemudian mati).
Jika keadaan tidak normal/ terjadi kerusakan, maka ECU akan menghidupkan MIL sebagai kode berupa kedipan (DTC) dan menyimpan DTC di dalam memori ECU yang dapat dihapus.
Ada dua macam kedipan MIL, kedipan panjang dan kedipan pendek.
Kedipan panjang berlangsung selama 1,3 detik, kedipan pendek berlangsung selama 0,3 detik.
Satu kedipan panjang adalah ekuivalen dari sepuluh kedipan pendek.
Sebagai contoh, jika 1 kedipan panjang diikuti dengan 2 kedipan pendek, DTC = 12
Jika ECM menyimpan lebih dari satu DTC, MIL akan
memperlihatkannya dengan berkedip dalam urutan dari angka DTC terendah sampai ke angka DTC tertinggi selama berulang-ulang.
Adakalanya beberapa kerusakan/kesalahan/error yang terjadi pada sistem namun tidak ditampilkan pada MIL, dan mesin masih bisa bekerja.
Lho, koq bisa?
Karena Sistem PGM-Fi ini dilengkapi dengan fungsi fail-safe untuk memastikan adanya kemampuan minimum untuk tetap bekerja walaupun ada masalah pada sistem. Kemampuan sistem untuk tetap bekerja dijaga dengan mempergunakan nilai yang telah di diprogram terlebih dahulu pada peta program yang disimulasikan.
Indeks Kode DTC dan Gejala/Fungsi Fail-Safe
Spoiler for :
MEMERIKSA KODE DTC
Adapun langkah-langkah Memeriksa kode DTC yang tersimpan pada ECU :
1. Putar kunci kontak ke OFF.
2. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
3. Putar kunci kontak ke ON.
Baca, catat kedipan MIL dan lihat ke indeks kode DTC.
4. Lanjut ke langkah HAPUS KODE DTC.
MENGHAPUS KODE DTC
Adapun langkah-langkah untuk menghapus kode DTC yang tersimpan pada ECU :
1. Putar kunci kontak ke OFF.
2. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
3. Putar kunci kontak ke ON.
4. Cabut jumper dari DLC.
MIL akan menyala selama kira-kira 5 detik.
Sementara MIL menyala, (dengan cepat) Jumper kembali DLC.
Memori self-diagnosis terhapus jika MIL mati dan mulai berkedip tanda proses berhasil.
5. Kontak OFF
6. Cabut jumper DLC
7. Selesai
Apabila setelah dilakukan langkah penghapusan DTC namun pola DTC masih tetap muncul, berarti terdapat kerusakan permanen pada part yang bersangkutan.
Segera konsultasikan dengan Bengkel Resmi langganan anda.
__
B. INISIALISASI ECU / RESET ECU
Inisialisasi ECU dibutuhkan pada saat kita ganti kenalpot, Air Filter, Pompa bensin, Saringan Bensin, O2 Sensor, ganti/bongpas Injector, semua part didalam Cylinder Head, dan cylinder block, ataupun sekedar iseng
Karena guna dari Inisialisasi ECU ini untuk mereset ECU ke kondisi awal/ mengosongkan memori yang tersimpan didalam ECU. Dengan harapan setelah proses inisialisasi ini, maka ECU dapat belajar dan memahami kondisi mesin, udara, dan karakter lingkungan saat ini.
mirip" kaya reset CPU dikala habis dipake kerja dan proses berat lah!!.
Adapun langkah-langkahnya :
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada, maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
5. Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3 detik.
6. Jika pola berhasil terlihat, maka Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Spoiler for :
Jika tidak berhasil, coba ulangi langkah diatas atau periksa adanya kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU.
__
C. RESET TP (Throttle Position)
Reset TP dibutuhkan sehabis bersih-bersih TB (Throttle Body), ganti Idle Air Screw (setelan langsam), ganti air filter, ataupun lagi-lagi sekedar iseng
Adapun langkah-langkahnya :
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada, maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Lepaskan socket kabel ECT/EOT kemudian di jumper kedua kabelnya (Merah muda/putih – Hijau/jingga).
5. Putar kunci kontak ke ON, MIL seharusnya berkedip (pola penerimaan reset) selama 10 detik.
6. Kemudian dalam waktu kurang dari 10 detik setelah kontak ON, lepaskan kabel jumper di sensor ECT.
Setelah pelepasan kabel jumper ECT, MIL seharusnya mulai berkedip. (pola berhasil), Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Spoiler for :
Jika tidak berhasil, coba ulangi langkah diatas atau periksa adanya kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU.
__
D. SETTING ALTITUDE
Nah, Salah satu kekurangan dari Skutik PGM-Fi Step 4 adalah tidak adanya sensor MAP (Manifold Air Pressure sensor) ato sensor tekanan/kelembaban udara seperti yang terdapat di sistem injeksi pabrikan sebelah.
Guna dari MAP ini adalah untuk mengukur kelembaban udara sekitar dan hasil nya di input ke ECU guna diproses dan dikalkulasi secara otomatis untuk menentukan kadar semprotan injector yang ideal.
Sensor MAP ini berkolaborasi dengan sensor O2 yang terdapat di Exhaust Manifold dalam menciptakan hasil pembakaran yang maksimal tergantung kondisi udara, suhu mesin (sensor EOT/ECT), rpm mesin (sensor CKP) secara realtime.
Karena kelembaban udara (kadar oksigen yang bercampur dengan air) di wilayah dataran rendah pasti berbeda dengan wilayah yang berada di dataran tinggi (perbukitan).
Wilayah dengan kadar kelembaban udara yang tinggi maka ketersediaan oksigen murni lebih tipis/sedikit.
Makanya, jika kita mengendarai motor bertipe karburator/ injeksi tanpa sensor MAP / injeksi dengan settingan altitude mode 1 didaerah pegunungan (diatas 2000mdpl) dipastikan mesin akan brebet (tanda pembakaran terlalu kaya akan bensin).
Next, agar kinerja mesin motor PGM-Fi ideal sesuai dengan tempat tinggal (wilayah) bersangkutan, maka setting Altitude wajib kita lakukan.
Ada 4 Pilihan MODE yang cocok dengan situasi wilayah kita dan yang dijelaskan di bawah ini.
MODE 1: 0 – 2.000 mdpl
MODE 2: 2.000 – 2.500 mdpl
MODE 3: 2.500 – 3.500 mdpl
MODE 4: > 3.500 mdpl
Adapun langkah-langkahnya :
Mode 1 (sama dengan langkah Inisialisasi ECU)
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada, maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
5. Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3 detik.
6. Jika pola berhasil terlihat, maka Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Mode 2/3/4
1. Pastikan bahwa tidak ada satupun kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU. Apabila ada, maka proses inisialisasi tidak bisa dilakukan.
2. Putar kunci kontak ke OFF.
3. Jumper Soket DLC pada kabel berwarna Coklat - Hijau/hitam.
4. Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
5. Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai, hentakkan handel gas dengan cepat (tutup selama 0,5 detik/buka selama 0,5 detik) Sejumlah sesuai mode yang diinginkan, kemudian tutup dan tahan selama lebih dari 3 detik.
6. Jika pola berhasil terlihat, maka Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan jumper DLC.
Selesai.
Spoiler for :
Jika tidak berhasil, coba ulangi langkah diatas atau periksa adanya kode kerusakan (DTC) tidak tersimpan dalam ECU.
Demikianlah khutbah dari nubi.
Kurang dan lebihnya nubi mohon maaf karena nubi sekedar berbagi info hasil sharing sama suhu-suhu BeAMOUS yang lain.
Komentar
Posting Komentar