“MEMAHAMI KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”
MAKALAH PSIKOLOGI DALAM KONTEKS TEKNOLOGI PENDIDIKAN
“MEMAHAMI KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”
HALAMAN DEPAN
Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikologi dalam Konteks Teknologi Pendidikan
1. Prof. Dr. Emosda, M.Pd. Cons 2. Dr. Nazurti, M.Pd.
Kelompok 5
1. Maharani Wulandari (P2A119007) 2. Rinaldy Putra Utama (P2A119013)
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirant Tuhan Yang Maha Esa yang dengan berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Memahami Karakteristik Perkembangan Peserta Didik” tepat pada waktunya.
Makalah ini kami buat sesederhana mungkin, dengan bahasa dan pola pengkajian yang sederhana pula, agar anda mudah memahami dan mengerti isi dari makalah yang kami buat ini. Makalah ini membahas tentang apa saja karakteristik dan perbedaan individu, karena dalam menjalankan tugas sebagai pengajar, kita harus memahami apa saja perbedaan yang ada pada setiap individu siswa-siswinya.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Akhirnya, kami berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat.
Jambi, Oktober 2019
Kelompok 5
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ...................................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4 1.1.LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 4 1.2.RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 4 1.3.TUJUAN ............................................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5 2.1.KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ................................................... 5 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan..................................................................... 5 2. Sifat dan Ciri-Ciri dari Pertumbuhan dan Perkembangan ................................................. 8 3. Faktor Pendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia ........................................ 9 4. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu ................................................. 9 a. Pertumbuhan Fisik ........................................................................................................ 9 b. Kecerdasan (Intelek) .................................................................................................... 10 c. Emosi (Tempramen) .................................................................................................... 10 d. Sosial ............................................................................................................................ 11 e. Bahasa ......................................................................................................................... 11 f. Bakat Khusus ............................................................................................................... 12 g. Sikap, Nilai dan Moral ................................................................................................. 12 h. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan ......................................... 12 5. Fase-Fase Perkembangan ............................................................................................. 13 BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 15 3.1.Kesimpulan ......................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG Bagi setiap makhluk hidup, sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan seterusnya terdapat dasar-dasar dan pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai dengan jenisnya. Di samping itu terdapat pula pola-pola yang berlaku khusus sehubungan dengan sifat ¬sifat individualnya. Pola-pola ini mempunyai arti yang universal yang bisa berlaku di mana-mana. Pola kehidupan yang dimaksudkan bisa dipergunakan sebagai patokan untuk mengenal ciri perkembangan anak¬ anak, misalnya anak-anak di Amerika, anak-anak di Asia, dan juga bagi anak-anak di Indonesia. Itu semua karena ciri dan sifatnya yang universal.Lingkungan dan latar belakang kebudayaan masing-masing bangsa mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan demikian, akan terjadi atau terbentuk karakteristik karakteristik yang menjadi pola khusus bangsa yang bersangkutan. Di antara pola-pola khusus itu, dan bahkan antara pribadi dengan pribadi, juga terdapat perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan tersebut akan lebih jelas apabila dibandingkan secara keseluruhan pribadi individu.Oleh karena itu, disusunlah makalah ini untuk mengetahui lebih dalam tentang permasalahan di atas.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah di uraikan, dapat di ambil rumusan masalah yaitu sebagai berikut. a. Apa itu pertumbuhan dan perkembangan serta perbedaan antara keduanya? b. Apa sajakah faktor-faktor dan aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik?
1.3.TUJUAN
a. Mendefinisikan pengertian serta perbedaan pertumbuhan dan perkembangan manusia. b. Mengidentifikasikan faktor- faktor dan aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Pertumbuhan Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, sebagai akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan alam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik.
Pertumbuhan juga merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, peredaran waktu tertentu (Kartono). Pertumbuhan dinyatakan dalam perubahan-perubahan yang terjadi pada bagian, tetapi pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari suatu organisme (Whitherington, 1991: 156). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan perubahan individu berupa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat diukur. Hasil dari pertumbuhan ini dapat berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah tinggi dan berat badan serta makin bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu.
b. Perkembangan Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan.
Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan-urutan perubahan yang bersifat sistematis, dalam arti saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh, anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan
cepat dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada saat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh.
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi (Santrok Yussen. 1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam diri individu.
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif (E.B. Harlock). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses perubahan individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif (dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut, yang berarti bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju. Contoh, perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang bersifat sederhana berkembang ke arah yang lebih kompleks Berkesinambungan merupakan ciri lain dari perubahan yang terjadi, artinya perubahan itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak bersifat meloncat loncat atau karena unsur kebetulan. Contoh, agar anak mampu berlari maka sebelumnya anak harus mampu berdiri dan merangkak terlebih dahulu.
Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya (Kasiram, 1983 : 23), mengandung arti bahwa perkembangan merupakan peubahan sifat indiviu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya. Spikier (1966) mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungakan dengan perkembangan yaitu:
a. Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa. b. Filogenetik, perkembang dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan yaitu merupakan perubahan individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai akhir hayat dan berlangsung secara terus menerus. Sebagai contoh anak yang baru berusia 5 bulan hanya dapat tengkurab kemudian setelah kira-kira 7 bulan sudah bisa berdiri tapi dengan bantuan orang lain, kemudian pada umur 9 bulan baru dapat berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi sedikit. Setelah berumur 10 bulan baru dapat berjalan dengan lancar, setelah itu dia dapat berlari-lari. Maka proses perubahan tarsebut dinamakan dengan perkembangan.
Dari proses perkembangan dapat dikelompokan menjadi 3 aspek yaitu :
a. Aspek Biologis Aspek biologis tersebut merupakan perkembangan pada fisik individu, contohnya : bertambahnya berat badan dan tinggi badan yantg tentunya dapat kita ukur.
b. Aspek Kognitif Aspek kognitif meliputi perubahan kemampuan dan cara berfikir. Aspek ini merupakan perubahan dalam proses pemikiran yang merupakan hasil dari lingkungan sekitar. salah satunya yaitu anak mampu menyelesaikan soal matematika.
c. Aspek Psikososial Aspek psikososial dapat diartikan bahwa aspek ini merupakan perubahan aspek perasaan, emosi, dan hubungannya dengan orang lain. Dengan demikian aspek psikososial merupakan aspaek perkembangan individu dengan lingkungan sekitar atau masyarakat. Dari semua aspek tersebut yaitu aspek biologis (fisik), aspek kognitif (pemikiran), dan aspek psikososial (hubungan dengan masyarakat) semuanya saling mempengaruhi sehingga apabila pada suatu aspek mengalami hambatan maka akan mempengaruhi perkembangan aspek yang lainnya
2. Sifat dan Ciri-Ciri dari Pertumbuhan dan Perkembangan a. Pertumbuhan Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal ini bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
2) Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3) Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4) Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
b. Perkembangan
Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin. 2) Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal. 3) Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna. 4) Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5) Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
3. Faktor Pendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
4. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap.
Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a. Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran
panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan manusia, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau prenatal) sampsi dengan proporsi yang ideal dimasa dewasa.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain.
b. Kecerdasan (Intelek) Kecerdasan atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu seorang manusia akan juga mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya. Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan kecerdasan ii ditunjukkan pada prilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu telah mendapatkan proses pertimbangan atau lebih dikenal dengan proses analisis, evaluasi, sampai dengan kemampuan menarik kesimpulan dan keputusan. Ketika seseorang bisa melakukan peramalan atau perediksi, perencanaan dan berbagai kemampuan analisis dan sintesis, hal ini dikenal dengan perkembangan kognitif.
c. Emosi (Tempramen) Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. kebutuhan setiap
orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang pemenuhannya dapat ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya.
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau prilaku fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lainnya. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.
d. Sosial
Sejalan dengan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia di luar keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namun pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
e. Bahasa Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya.
Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.
f. Bakat Khusus Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi; 1984), bakat mencakup tiga dimensi yaitu: dimensi perseptual, dimensi psikomotor dan dimensi intelektual.
Seseorang yang memilki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.
g. Sikap, Nilai dan Moral Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomorik.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan halhal yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku serta tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya berangsurangsur manusia mulai mematuhi berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dann negara.
h. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas.
5. Fase-Fase Perkembangan Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, setiap orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada masa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima yaitu: fase pra lahir (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukan pada setiap fase tintuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.
a. Fase pra lahir (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
b. Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa ynng sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
c. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilanketerampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.
d. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara
formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
e. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa anakkanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upayaupaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga. Pada saat ini para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan berakhir pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat.
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pertumbuhan dan perkembangan berbeda namun kedua proses ini selalu ada dalam kehidupan setiap manusia, pertumbuhan adalah pertambahan massa atau ukuran yang bersifat kuantitas, dapat diamati dan akan berhenti pada suatu saat, serta tidak dapat kembali ke titik awal. Sedangkan perkembangan adalah proses yang berlangsung sepanjang hayat, terjadi di fisik maupun mental serta bersifat kualitatif (proses menuju kedewasaan).
Faktor yang yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ada dua, yaitu: keturunan dan lingkungan. Sedangkan aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan adalah pertumbuhan fisik, intelek, emosi, bahasa, sosial, bakat khusus, sikap, nilai dan moral.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, Haji. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta
[Online]http://lovesindigo.blogspot.com/2011/03/konsep-dasar-pertumbuhandan.html diakses pada 7 Oktober 2019
[online]http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pertumbuhan-dan-perkembangananak-usia.html Diakses pada 7 Oktober 2019
[online]http://master-spink.blogspot.com/2011/07/makalah-pertumbuhan-danperkembangan.html Diakses pada 8 Oktober 2019
[online]http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/08/fase-fase-pertumbuhan-danperkembangan
Mantab pak rahmat,sangat bermanfaat🙏🙏🙏
BalasHapusTerimakasih pak, artikelnya sangat keren..
BalasHapus