Ringkasan Modul 3.1 , Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Guru Penggerak
KONEKSI ANTAR MATERI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI
KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
MODUL 3.1
Rahmad Wijaya
CGP Angkatan 7
Kabupaten Muaro Jambi
Kegiatan Pemantik:
Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka
apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert
1. Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Kaitan kutipan di atas dengan pembelajaran 3.1 adalah : seseorang terkadang menghadapi pilihan dilema yaitu akan menyelesaikan materi sesuai dengan tuntunan beban kurikulum namun yang lebih penting memampukan siswa sesuai ketercapaiannya masing-masing dengan mengutamakan pembentukan karakter murid dan memanusiakan manusia untuk mencapai kebahagiaannya.
2. Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? Nilai dan prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan haruslah nilai-nilai yang bersumber pada kebajikan serta berpihak pada murid, sehingga hal ini akan mewujudkan budaya positif yang berdampak baik pada lingkungan kita.Nilai ini akan menjadi acuan dan dasar berpijak bagi kita melakukan sesuatu kebaikan dan bermanfaat.
3. Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda? Sebagai pemimpin pembelajaran, hendaknya kita mampu menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid. Dengan mengutamakan murid maka kita telah mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid serta menyertakan murid dalam pengambilan keputusan sehingga murid merasa dan ikut serta mewujudkan keputusan dan kebijakan secara sadar dan semangat dalam melaksanakannya.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Dari kutipan kalimat bijak tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan merupakan proses menuntun murid dengan penguatan karakter dan norma-norma sehingga menjadi generasi yang memiliki nilai moral dan nilai-nilai kebajikan. Di sini dituntut seni seorang guru untuk membentuk karakter murid yang memiliki kebaikan-kebajikan universal sehingga diharapkan lahirlah murid yang memiliki karakter baik dan menjadi manusia yang berguna bagi sesame manusia dan alam sekitar.
Panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran
(Koneksi Antarmateri)
1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
· Ing Ngarso Sung Tulodo maknanya adalah seorang guru menjadi teladan bagi muridnya
· Ing Madya Mangun Karso maknanya bahwa seorang guru adalah pendidik yang selalu berada di tengah-tengah para muridnya dan terus-menerus membangun semangat dan ide-ide mereka untuk berkarya
· Tut Wuri Handaya yang berarti bahwa guru berperan sebagai motor penggerak untuk memotivasi serta mendorong muridnya berkembang sesuai potensinya
· Kaitannya dengan pengambilan keputusan adalah seorang pemimpin (guru) harus mampu mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berpihak murid. karena guru merupakan teladan bagi murid-muridnya untuk memberi/membangun semangat dan ide-ide muridnya agar mereka dapat berkarya dan seorang pemimpin (guru) harus bisa memotivasi muridnya agar dapat mengembangkan minat, bakat dan potensinya.guru dapat memaksimalkan kedudukannya ketika berada di depan, ditengan dan dibelakang dalam menuntun murid , keputusan diambil bertujuan untuk kebaikan murid.
2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Jawab : Seorang guru memiliki nilai-nilai kebajikan yang telah tertanam dalam dirinya sebagai pedoman dalam menjalankan tugas. Nilai nilai ini yang mendasari pengambilan keputusan yang baik dan benar, Salah satunya yaitu berpihak pada murid dan tanggung jawab. Sebuah keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan dan berpihak pada murid. Melalui sikap tanggung jawab yang tertanam dalam diri, sebuah keputusan yang diambil dapat mencerminkan bagaimana prinsip diri kita berdasarkan prinsip resolusi pengambilan keputusan.
3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya?
Jawab : Coaching merupakan keterampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah. dengan langkah coaching kita dapat mengidentifikasi masalah, menggali masalah, pemecahan masalah. Melalui coaching pengambilan keputusan lebih efektif karena keputusan yang diambil berasal dari potensi, ide dan gagasan yang bersumber dari coachee itu sendiri, sehingga keputusan yang diambil dipertanggung jawabkan. dengan demikian terwujulah pengambilan keputusan yang positif, adil serta berpihak pada murid. Prinsip dan alur coaching TIRTA dapat menjadi sarana bagi kita mengambil keputusan.
4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Jawab : Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosional agar mampu bijak dalam mengambil dan menguji keputusan. Seorang guru yang memiliki kesadaran diri yang baik akan menunjukkan integritas dan tanggungjawab dalam memutuskan masalah yang berkaitan dengan dilema etika. Guru harus memiliki kesadaran penuh ketika menghadapi suatu dilema etika dengan kesadaran penuh, maka perhatian, rasa ingin tahu dan kebaikan akan mempengaruhi keputusan guru dalam menciptakan well being ekosisten. Dengan memaksimalkan nilai nilai social emosional yang baik maka dilema etika dapat di selesaikan dengan baik.
5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Jawab : Nilai-nilai yang dianut oleh pendidik seperti keadailan, kemanusiaan, tanggungjawab, kejujuran dan lain-lain akan sangat mempengaruhi pendidik tersebut dalam mengambil suatu keputusan, baik yang berupa dilema etika maupun bujukan moral. Karena nilai-nilai ini akan menjadi dasar seorang pendidil dalam mempertimbangkan benturan nilai yang muncul dalam kasus dilema etika dan bujukan moral. Mana nilai yang harus dipertegas, dikuatkan atau mungkin dikalahkan.
6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Jawab :
Dengan adanya keputusan yang tepat maka peluang besar tercipnya lingkungan positif ,kondusif dan nyaman. Keputusan yang tepat menggerakan orang orang disekitar untuk bergerak dan bertindak sesuai tupoksi dan peranya masing masing. peran pendidik adalah membantu murid menemukan jati diri dan mengembangkan potensinya.persepsi tersebut akan mendorong kolaborasi antar murid, guru mapun orang tua. Lingkungan tersebut akan tercipta dari budaya positif. Budaya positif akan terbentuk dari kesepakatan dan sinergitas para pelaku lingkungan dalam menyepakati tindakan positif.
7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
jawab : Tantangan dan dan hambatan akan selalu muncul dalam aktifitas saya disekolah. Masalah dan Tantangan itu muncul salah satunya ketika tidak adanya komunikasi dan tidak adanya keterbukaan dalam lingkungan. Pada kasus pengambilan keputusan dari suatu masalah dilema etika, dibutuhkan suatu kejelitian dalam analisanya. Akankan menggunakan prinsip End Based Thinking, Rule Based Thinking Atau Care Based Thinking dalam penyelesainya. Oleh karena itu perlu adanya komunikasi dan keterbukaan untuk memetakan suatu masalah dilema etika berdasarkan paradigma seperi Individu Vs Kelompok, Keadilan Vs Kasihan, Kebenaran Vs Kesetian Atau Jangka Pendek Vs Jangka Panjang. Kaitanya dengan perubahan paradigma adalah bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah dilemma maka kita harus berpikir keluar dari sudut pandang yang lain atau dari berpikir sempit menjadi berpikir luas dan menyeluruh.
7. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Jawab : Pengambilan keputusan yang kita ambil akan berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid karena hal tersebut akan menentukan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda—beda dengan mempertimbangkan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. guru dapat memutuskan untuk merancang strategi, model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid seperti pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran yang memenuhi kebutuhan murid dan pembelajaran yang kontekstual masa kini dan masa mendatang.
9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya? Jawab : Seorang pemimpin pembelaaran hendaknya berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Keputusan seorang pemimpin pembelaajran akan terkait secara terus dan berdampak pada kehidupan muridnya. Karena keputusan seorang pemimpin pembelajaran ini dijadikan sebagai pedoman dan bahkan mungkin bisa saja menjadi sebuah jalan bagi masa depan murid-muridnya. Keputusan diambil sebaiknya membuka peluang murid untuk berkarya dimasa mendatang.
10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Jawab : Kesimpulannya adalah bahwa pengambilan keputusan harus berlandaskan kepada Filosofi Ki Hajar Dewantara yang terkait dengan Pratap Triloka (Ing Ngarso Sungtulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani). Selain itu seorang pemimpin dalam mengambil keputusan juga harus berlandaskan kepada nilai dan peran guru penggerak, mampu melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang terintegrasi kompetensi sosial emsosional serta memiliki kemampuan coaching yang baik. Pengambilan keputusan yang baik merupakan tindakan dan sikap dari kristalisasi ilmu dan keterampilan yang dipelajari sebelumnya.
11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
jawab : Alhamdulillah telah mendapatkan ilmu dan keterampilan dari materi materi yang diajarkan dalam modul dan akan selalu dikembangkan dan dipraktekan dalam kegiatan disekolah dan kehidupan sehari hari. Hal-hal yang menuntut saya diluar dugaan yaitu adakalanya saya berpikir suatu kasus itu dilemma etika, namun sesungguhnya Bujukan Moral, sehingga perlu menilai dari sisi yang berbeda.
12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Jawab :
· Ya pernah. Ketika menilai siswa dalam kenaikan kelas, ada 5 orang yang berpotensi tinggal kelas, namun setelah diskusi dan musyawarah dengan guru guru lain finalnya 2 orang dapat dibantu dengan berbagai pertimbngan kebaikan dan masa depan siswa dan 3 orang lain tidak dapat dinaikan karena konsekuensi sebagai tindakan disiplin dan menjadi pelajaran bagi penegakan marwah pendidikan dan disiplin sekolah.
· Setelah mempelajari modul ini, saya dapat berpikir lebih luas dengan menggunakan model dan metode pengambilan keputusan yang baik dan benar.
13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Jawab : Setelah mempelajari modul ini, sebagai seorang pemimpin pembeljaaran dalam pengambilan keputusan harus berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan universal, dapat dipertanggungjawabkan serta berpihak pada murid. keputusan yang diambil dapat melalui langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Keputusan yang diambil jangan terburu buru haruslah dipikirkan secara mendalam dan menyeluruh dan melibatkan pihak pihak yang berkecimpung didalamnya.
14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Jawab : Topik dalam modul ini sangat penting untuk dipelajari oleh saya sebagai individu dan sebagai seorang pemimpin. Hal ini berhubungan dengan pengambilan keputusan yang pasti akan dilakukan oleh seorang pemimpin. Dalam pengambilan keputusan harus berdasarkan beberapa langkah pengambilan dan pengujian keputusan sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Keputusan yang diambil berorientasi pada kebaikan dan kebenaran.
Komentar
Posting Komentar